THE HISTORY OF ALQURANIC TEXT
By: Muhammad
“Maka tidakkah mereka menghayati Alquran? sekiranya Alquran itu bukan
dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” (S.Q. Al-Nisa’
: 82)
BAB I
PENDAHULUAN
Alquran
adalah satu-satunya mukjizat
Nabi Muhammad saw yang tidak akan lenyap ditelan waktu, satu-satunya
kitab Allah yang menjadi penyempurna kitab-kitab nabi sebelumnya, dan
satu-satunya kitab yang solid dan valid hingga akhir zaman kelak. Dalam Alquran
menjelaskan setiap sesuatu yang sudah terjadi seperti cerita tentang nabi-nabi
sebelum Nabi Muhammad, menjelaskan sesuatu yang sedang terjadi seperti salat,
zakat, haji, dan lain-lain, dan menjelaskan sesuatu yang akan terjadi seperti
kedatangan Dajjal, hari kiamat, surga, neraka, dan lain sebagainya.
Tidak
bisa diragukan lagi, Alquran adalah produk Allah dan tidak ada satupun yang
mencampuri dalam pembuatan Alquran. Hal ini terbukti semenjak diturunkannya Alquran
hingga sekarang, Alquran selalu mengadakan sayembara pembuatan ayat penanding Alquran,
namun tidak ada satupun dari makhluk hidup yang bisa menandinginya sebagaimana
firman Allah (S.Q. al-Baqarah. 23)
(وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا
نَزَّلْنا عَلى عَبْدِنا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَداءَكُمْ
مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صادِقِينَ)
“Dan
jika kalian meragukan (Alquran) yang Kami Turunkan kepada hamba Kami
(Muhammad), maka buatlah satu surat semisal dengannya dan ajaklah
penolong-penolong kalian selain Allah, jika kalian orang-orang yang benar.”
Ayat di atas merupakan sebuah sayembara
pembuatan surat semisal dengan Alquran bagi pengingkar Alquran firman Allah.
Ayat 23 dari surat al-Baqarah ini diturunkan sebab banyaknya peragu Alquran.
Mereka beranggapan Alquran produk Nabi Muhammad saw, dan Alquran adalah sihir.
Dengan beribu-ribu bahkan berjuta-juta alasan pengingkar Alquran demi menepis
ketidak-kuasaan menandingi Alquran. Sebagian alasan pengingkar Alquran berkata
‘Orang-orang terdahulu sangat bisa menandingi Alquran, karena mereka memiliki
kemampuan bahasa Arab yang sangat tinggi, namun mereka tidak sempat membuat
satu ayat pun sebab mereka sibuk memerangi orang-orang Islam’.[1]
Di sisi lain, banyak dari golongan orientalis yang selalu berusaha menggoyah
keyakinan orang-orang Islam dengan cara menyebarkan ideologi bahwa Alquran
produk Nabi Muhammad saw, Alquran produk budaya, perlu diadakan renovasi Alquran,
perubahan susunan, Alquran tidak valid diterapkan pada masa sekarang, dan masih
banyak lagi alasan agar orang Islam tidak yakin lagi pada kitab sucinya.
Padahal Nabi Muhammad saw pernah bersabdah saat haji wada’ (RH. H{akim. 1/171)
(يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّى
قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا
كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ)
“Wahai
Manusia, sesungguhnya aku (Muhammad) telah mewariskan pada kalian, bila kalian
berpegang teguh padanya, maka kalian tidak akan tersesat selama-lamanya
(warisan itu adalah) kitab Allah (Alquran) dan hadith Nabi-Nya.”
Dari sinilah, sangat diperlukan mempelajari sejarah Alquran baik dari
tulisan maupun perkebangan yang terdapat di dalamnya agar bisa menjadi tebeng
dari serangan orang-orang yang ingin menggoyahkan kesucian kitab agama Islam.
Dalam makalah ini, pemakalah akan menjelaskan sekilas tentang
sejarah pembukuan
Alquran dari masa ke masa dan perkembangan mus}h}af Uthmani.
[1] Muhammad
bin Muhammad bin Muhammad
al-Ghazali. Al-Iqtis}a>t fi al-I’tiqa>d, (Kairo: Ja>mi’ah
al-Azhar, 2003), 302.
Comments
Post a Comment