PAHLAWAN DAN GURUKU

PAHLAWAN DAN GURUKU
Jika ada yang bertanya padaku, “siapakah orang yang sangat berpengaruh dalam hidupmu dan siapakah orang yang paling kau cintai?”
Tanpa berfikir lagi aku bisa menjawab bahwa orang yang paling berpengaruh dalam hidupku adalah H. Fashol. Ia adalah sosok yang mengarahkanku pada pendidikan yang hingga saat ini aku tempuh. Dengan kedisiplanannya ia bisa mengantarkanku hingga S3. Dengan kekerasannya, aku bisa lebih rajin belajar dan semangat untuk mengejar mimpi dan cita-cintaku. Di balik kekerasan H. Faishol, ada sosok yang tidak kalah berpengaruh dalam hidup ini. Dengan kelembutannya dan kesabarannya selalu membisikkan semangat padaku, dengan kehalusannya selalu menguatkanku, dengan perhatiannya selalu mengingatkanku, dan dengan perhatiannya selalu menegurku jika salah. Sosok itu adalah Hj. Mahmudah, S.Ag. Umi yang selalu ada untukku.
Umi yang telah mengajariku membaca al-Qur’an, umi yang selalu mengajarkanku pelajaran sekolah, umi yang selalu merayuku untuk belajar saat ujian, umi yang selalu ada setiap aku menangis, dan umi dan umi.
Umi, engkau dulu yang selalu menyelamatkanku dari semua lukaku, engkau dulu yang selalu mengeluarkan darah dari kakiku ketika menginjak paku atau benda tajam. Umi, engkau dulu yang selalu memelukku ketika aku menagis. Umi, engkau dulu yang selalu sabar dengan kenakalan anakmu. Umi, engkau dulu yang selalu menegurku bila aku tidak sempat makan. Umi, engkau dulu yang mengejarku saat aku ngambul dan pulang dari sekolah jalan kaki. Umi, engkau dulu yang menyadarkanku ketika aku ditinggal abah naik haji bersama neng Ema. Begitu sabar engkau umi-ku, begitu hebat engkau umi-ku, begitu kuat engkau umi-ku, begitu pemaaf engkau umi-ku.
Umi, kau berjuang untukku tanpa merasa lelah sedikitpun. Kau berjuang untukku tanpa putus asa. Kau selalu menasihatiku walau aku sering melalaikannya. Kau wanita paling hebat yang aku kenal selama ini. Tidak akan ada wanita lain yang sama atau sebanding denganmu, umi-ku.
Umi, dengan istiqomahmu shalat Tahajut, dengan istiqomahmu membaca al-Qur’an setiap sore hingga adzan maghrib, dan dengan istiqomahmu membaca wirid sebelum fajar 5 anakmu bisa medapatkan kecerdasan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Umi, kau wanita paling kuat yang aku kenal. Kau merasakan sakit, tapi kau selalu diam. Kau tidak pernah jujur padaku hanya dengan alasan takut menggangu waktu belajarku.
Umi, kau selalu memasak untukku walau sering kali aku tidak makan. Kau selalu menyediakan roti dipagi hari. Kau selalu memeriksa kamurku dan mengganti sprai kasurku walau aku sudah sebesar ini. Umi, begitu besar perhatianmu padaku. Begitu besar kebaikkanmu. Begitu luas hati nuranimu. Dan begitu lapang dadamu.
Hari rabu tanggal 4 Maret 2016 bertepatan pada gerhana matahari, aku membawamu ke RSUD Sidoarjo. Kau masih tersenyum melihatku dan sempat memberikan aku uang 100 rb untuk makan. Siang hari, kau masih tersenyum dan gurau dengan aku dan neng Ema. Malam hari kau masih terlihat sehat. Pada hari kamis malam, aku masih tidur di sampingmu dan menemanimu hingga subuh. Jumat pagi, kau masih minta belikan teh hangat dan masih sempat gurau denganku. Sore jam 15.00 kau masih bisa turun dari mobil dan berjalan sendiri masuk kamarmu. Tanpa ada satupun yang sadar ternyata jam 16.-, hari jumat tanggal 11 Maret 2016 kau sudah meninggalkan anak-anakmu. Kepergianmu sama sekali tidak ada tanda-tanda, kepergianmu sama sekali tidak ada kesulitan. Kau akhiri kata-katamu dengan 3x kata Allah dan 1x Istighfar. Bagitu hebat engkau umi-ku.
Kau tersenyum saat aku mengangkatmu untuk dimandikan, kau begitu cantik saat sebelum dikafani, sangat banyak yang menyolatimu, dan mengantarmu ketempat istirahatmu. Anak-anakmu akan menjadi anak yang mejadi amal yang tidak akan terputus bagimu, umi.
Terima kasih Allah, Kau telah melahirkan kami dari ramih wanita yang cerdas dan hebat. Jika aku sering cerita pada mahasiswaku bahwa kita adalah sejarah, maka buatlah sejarah yang bagus agar selalu dikenang. Maka kau adalah wantia pertama yang menjadi sejarah indah dalam hidupku dan akan aku kenang untuk selama-lamanya.

Ya Allah, ampuni dosa umiku, kasihanilah dia, masukkan dia dalam surgamu, dan jadikan kuburnya sebagai tangga menuju surga-Mu. Amin... 99x. 

Comments